MAKALAH BUAH
BUAH (FRUCTUS)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
AHMAD IRSYADI (NPM: 3061424056)
JAMALUDDIN (NPM: 3061424042)
LISDA ALIATI (NPM: 3061424055)
MUHAMMAD IRWAN
MAULANA (NPM: 3061424044)
SITI NAFISAH
(NPM: 3061424059)
STKIP PGRI BANJARMASIN
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul “BUAH (FRUCTUS)” dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengertian buah, pembentukan buah dan jenis-jenis buah kepada pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan atas segala perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Kandangan, 27 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II BUAH (FRUCTUS)
2.1. Pengertian Buah
2.2. Pengertian Buah Menurut Pandangan Botani
2.3. Pengertian Buah Menurut Pandangan Hortikultura
2.4. Pembentukan Buah
2.5. Penggolongan Buah
2.6. Penggolongan Buah Semu
2.7. Penggolongan Buah Sejati
2.7.1. Buah Sejati Tunggal
2.7.2. Buah Sejati Ganda
2.7.3. Buah Sejati Majemuk
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpula
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Buah (fructus) adalah salah
satu bagian dari tumbuhan
atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani dan semua orang yang suka buah untuk di ambil
hasilnya.
Sebelum mendapatkan buah atau hasil
dari sebuah tananaman biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa
jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi pada bunga
dan kemudian akan diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh
menjadi buah dan bakal biji yang terdapat pada bakal buah akan tumbuh menjadi
bakal biji.
Pada pembentukan buah, ada kalanya
bagian bunga selain bakal buah ikut dan merupakan suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah
terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur.
Dengan putik sendiri dengan tegas
disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur
pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
BAB II
BUAH (FRUCTUS)
BUAH (FRUCTUS)
2.1 PENGERTIAN BUAH
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Beraneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas sebagai buah
yang terbentuk dari bakal buah saja, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah
sejati.
Buah sejati
|
Buah Semu
|
|
Buah Menurut Pandangan Botani
|
Bukan perkembangan dari bakal buah
tetapi dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: apel,cempedak, tin (ara), jambu monyet |
|
Buah Menurut Pandangan Pangan
|
Bukan perkembangan dari bakal buah
dan dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: buah nangka muda, bongkol bunga matahari |
Tabel
2.1
Pengertian buah secara botani dan secara pangan
2.2 PENGERTIAN BUAH MENURUT
PANDANGAN BOTANI
Dalam pandangan botani, buah adalah sebagaimana tercantum
pada paragraf pertama di atas. Pada berbagai spesies tumbuhan, yang disebut buah adalah perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium) beserta
dengan jaringan yang mengelilinginya.
Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebar
luaskan biji-bijinya. Adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ
tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah.
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar,
mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai dan lain-lain. Termasuk juga bulir (kariopsis)
padi, ‘biji’ (juga merupakan bulir) jagung, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini,
buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk sebagai buah sejati.
2.3 PENGERTIAN BUAH MENURUT
PANDANGAN HORTIKULTURA
Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan
pengertian yang dipakai oleh masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan
buah menjadi longgar.
Istilah “buah-buahan” bisa digunakan untuk pengertian yang demikian.
Buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh
membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air.
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai buah sejati
(dalam pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayur-sayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang dan buah mentimun (Cucurbita).
Dan sering pula dijumpai buah buah semu yang digolongkan sebagai buah-buahan, seperti buah jambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran dasar bunga; buah
yang sejati adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyet membungkuk), buah nangka (Artocarpus integra Merr) atau
buah nanas (Ananas comosus
Merr).
2.4 PEMBENTUKAN BUAH
Gambar 2.1 Urutan perkembangan sejenis buah
persik, Prunus persica
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari
berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana
terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur
yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini bisa secara plasmogami (persatuan protoplasma sel telur dan
sperma) maupun secara kariogami
(persatuan inti sel keduanya). Setelah
itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk
lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).
Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi
bertahan sebagian hingga menjadi buah.
Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi
masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya
sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal
buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp
(pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih.
Pada bagian luar disebut dinding luar, eksokarp
(exocarpium), atau epikarp
(epicarpium); pada bagian dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Gambar 2.2
Bagian-bagian Buah Kelapa Sawit
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah akan tenggelam, dan sering kali bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Apabila bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu disebut buah semu.
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut dan merupakan suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik sendiri secara tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang sering kali tidak gugur melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi bukan merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya.
1. Daun-daun Pelindung
Pada tanaman jagung daun-daun pelindung
bunga betina tidak gugur dan lebih dikenal sebagai pembungkus tongkol jagung.
Gambar 2.3 Daun Pelindung Pada Buah Jagung
2. Daun-daun Kelopak
Pada terong dan jambu, masih bisa dijumpai kelopak yang ikut pada bagian buah.
Gambar 2.4 Daun-daun Kelopak Pada Buah Terong
3. Tangkai Kepala Putik
Bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung,
yang dikenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu yang masih bisa
dijumpai tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
Gambar 2.5 Tangkai Kepala Putik Pada Buah Jambu Air
4. Kepala Putik
Buah yang masih mendukung kepala putik
ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun dan jumlah
ruangan dalam buah manggis.
Gambar 2.6 Kepala Putik Pada Buah Manggis
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan
terjadinya buah semu, misalnya :
1. Tangkai Bunga
Pada buah jambu monyet atau jambu mete (Anacardiatum
occidentale L), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan
bagian buah yang bisa dimakan.
Akan tetapi, buah yang sesungguhnya berukuran kecil,
berkulit keras serta terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
Gambar 2.7 Jambu Mete
2. Dasar
Bunga Bersama
Pada bunga Elo (Ficus glomerata Roxb) dan
sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat,
tebal berdaging, menyelubungi sebagian besar buah-buah yang sesungguhnya, yang
tidak tampak dari luar, karena terdapat badan yang berbentuk seperti periuk
tadi. Bagian ini seringkali bisa untuk dimakan.
Gambar 2.8 Buah Elo
3. Dasar Bunga
Dasar bunga pada buah arbei (Fragraria vesca L) yang
kemudian menjadi berdaging tebal yang merupakan bagian yang bisa dimakan, akan
tetapi buah yang sesungguhnya berukuran kecil dan hampir tidak kelihatan.
4. Kelopak Bunga
Pada buah ciplukan (Physalis minima L), saat proses pembentukan buah, kelopak tumbuh dan terus
menjadi bahan yang menyelubungi buah, sehingga tidak nampak sama sekali dari
luar.
5. Tenda Bunga
dan Ibu Tangkai.
Pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr) misalnya
ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini pada akhirnya
tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seolah-olah hanya menjadi
satu bunga saja.
2.5 PENGGOLONGAN BUAH
Buah pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu :
1.
Buah Semu atau Buah Tertutup
Buah semu atau buah tertutup adalah apabila buah itu
terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lainya pada bunga itu, yang
menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan
seringkali bagian buah yang
bermanfaat serta bisa dimakan)
sedangkan buah yang aslinya biasanya tersembunyi.
2.
Buah Sejati atau Buah Terbuka
Buah sejati adalah buah yang selalu terbentuk dari bakal
buah dan apabila ada bagian
bunga lainya masih tertinggal di bagian ini, tidak
merupakan bagian buah yang berarti.
2.6 PENGGOLONGAN BUAH SEMU
Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
1.
Buah Semu Tunggal
Buah semu tunggal adalah buah semu yang terbentuk dari satu
bunga dengan satu bakal buah.
Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga
yang ikut membentuk buah. Misalnya : tangkai bunga pada buah jambu monyet (Anacardium occidental L) dan kelopak bunga
pada buah ciplukan (Physalis minimal L).
2.
Buah Semu Ganda
Buah semu ganda adalah apabila pada satu bunga terdapat lebih dari
satu bakal buah yang dapat tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh
menjadi buah.
3.
Buah Majemuk
Buah majemuk adalah buah semu yang terbentuk pada bunga majemuk,
tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka
(Arcocarpus integra Merr) dan buah keluwih atau sukun (Artocapus
communis Forst).
2.7 PENGGOLONGAN BUAH SEJATI
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama
dapat dibedakan terlebih dahulu ke dalam tiga golongan,
yaitu :
1.
Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah sejati
yang tersusun dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, buah ini dapat
berisi satu atau banyak biji dan satu atau banyak ruangan.
Contoh : Buah mangga (Mangifera
indica L) mempunyai satu ruang dan satu biji. Buah pepaya (Carica papaya
L) yang terdiri dari satu ruang dan banyak biji di dalamnya. Buah durian (Durio
zibethinus Murr) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang terdapat
beberapa biji.
2.
Buah Sejati Ganda
Buah sejati ganda adalah buah yang terbentuk dari satu
bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing
bakal buah menjadi satu.
3.
Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk adalah buah yang
bersal dari satu bunga majemuk yang masing-masing bunga menjadi satu buah.
Tetapi setelah menjadi buah tetap
berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Contoh pada
buah pandan (Pandanus tectorius Sol).
2.7.1 BUAH SEJATI TUNGGAL
Buah sejati tunggal dapat di bedakan
menjadi dua golongan yaitu
:
1.
Buah Sejati Tunggal yang Kering (siccus)
Buah sejati tunggal yang kering (siccus),
yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu sperti kulit
yang kering. Misalnya kacang tanah (Arachis hypogea L), padi (Orzya
sativa) dan lain lain.
2.
Buah Sejati Tunggal yang Berdaging (carnosus)
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus),
adalah buah yang apabila dinding
buahnya menjadi tebal dan berdanging. Dinding buah (pericarpium)
seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu:
1) Kulit luar (Exocarpium
atau epicarpium) merupakan lapisan tipis tetapi seringkali kuat atau kaku
seperti kuli dengan permukaan yang licin.
2) Kulit tengah (mesocarpium)
biasanya tebal berdangin atau serabut dan apabila lapisan ini dapat dimakan, maka
lapisan ini lah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium) misalnya pada
mangga (Mangifera indica L).
3) Kulit dalam
(endocarpium) yang berbatasan dengan ruang yang mengadung bijinya seringkali
cukup tebal dan kerasa misalnya pada kenari (Canarium commune L), kelapa
(Cocos nucifera L).
A.
Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat
dibedakan lagi dalam
dua golongan yaitu:
1.
Buah Sejati Tunggal Kering
yang hanya Mengandung Satu Biji
Buah sejati tunggal kering yang hanya
mengandung satu biji,
biasanya buah
ini kalau sudah masak tidak pecah (indehiscens). Golongan buah ini terbagi lagi ke
dalam empat golongan, yaitu:
1)
Buah Padi (Caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau
bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit
biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji.
Buah terbungkus oleh sekam. Buah
suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah
sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea dan skutelum (scutellum).
Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan
makanan), dan embrio.
2)
Buah Kurung (Achenium)
Buah kurung (achenium)
adalah buah berbiji satu, tidak pecah dinding buahnya tipis, berdampingan dengan
kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang
tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya :
buah bunga matahari (Helianthus annus), buah bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa)
3)
Buah Keras atau Geluk (Nus)
Buah keras atau geluk (nus) terbentuk dari dua helai
daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun
biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala
mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
4)
Buah Bersayap (Samara)
Sama seperti buah keras, tetapi pada kulit
buah bersayap (samara) terdapat alat berupa tambahan berupa sayap yang bisa
menyembabkan buah bisa terbang apabila tertiup angin
seperti pada suku Dipterocarpaceae.
2.
Buah Sejati Tunggal Kering yang Mengandung Banyak Biji
Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari astu) biji, apabila buah masak, buah ini dapat pecah
menjadi beberapa bagian buah (mericarpia) atau pecah sedemikian rupa sehingga biji
terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
Golongan buah ini terbagi lagi dalam tiga golongan, yaitu:
1)
Buah Berbelah (Schiwcarpium)
Buah berbelah (schiwcarpium) mempunyai dua
ruang atau lebih, setiap ruang
berisi satu biji dan apabila masak, buah ini akan pecah menjadi
beberapa bagian dan setiap buah akan memiliki sifat
seperti buah kurung atau buah keras, jadi biji buahnya tetap di dalam ruangan .
Mengingat jumlah ruangan apabila buah pecah menjadi
beberapa bagian, buah belah dapat di bedakan lagi dalam empat golongan yaitu:
a. Buah berbelah
dua (Diachenium), apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut akan terbagi menjadi dua bagian buah, masing-masing bagian mempunyai sifat sebagai suatu buah kurung, misalnya buah pegangan
(Centella asiatica Urb).
b. Buah berbelah
tiga (Triachenium), apabila buah dari golongan ini masak,
maka buah tersebut akan pecah menjadi
tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum
majus L.
c. Buah berbelah
empat (Tetrachenium), apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut akan pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L).
d. Buah berbelah
banyak (Polyachenium),
apabila buah dari golongan
ini masak,
maka buah tersebut akan pecah menjadi
banyak bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
2)
Buah Kendaga (Rhegma)
Buah kendaga (rhegma) mempunyai sifat
seperti buah berbelah, tetapi pada
setiap bagian buah kemudian pecah lagi sehingga dengan itu, biji dapat
terlepas dari biliknya. Setiap bagian buah
terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun
buah yang sesuai dengan jumlah (kendaga) yang terdapat didalam buah itu.
Menurut jumalah kendaganya buah ini
dapat dibedakan lagi dalam empat
golongan yaitu:
a. Buah berkendaga
dua (Dicoccus), apabila buah dari golongan ini masak, maka akan terpecah menjadi dua bagian buah, masing-masing bagian
pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
b. Buah berkendaga
tiga (Tricoccus), apabila buah dari golongan ini masak, maka akan terpecah menjadi tiga bagian buah, masing-masing bagian
pecah lagi dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah para
(Hevea brasiliensis Muell).
c. Buah berkendaga
lima (Pentacoccus), apabila buah dari golongan ini masak, maka akan terpecah menjadi lima bagian buah, masing-masing bagian
pecah lagi dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah Geranium.
d. Buah berkendaga
banyak (Polycoccus), apabila buah dari golongan ini masak, maka akan terbagi menjadi beberapa (banyak) bagian buah, masing-masing
satu biji yang bisa dikeluarkan.
3)
Buah Kotak
Buah kotak adalah suatu buah
kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau
beberapa daun buah, apabila
buah dari golongan ini masak, buah akan pecah, tetapi
kulit buah yang pecah itu sampai kapanpun akan tetap melekat pada tangkai buah.
Buah kotak dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu:
a. Buah bumbung (Folliculus), buah ini
tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di
dalamnya. Apabila
buah ini sudah masak,
maka akan terpecah
menurut salah satu kampuhnya (kampuh perut). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea Dryand), bunga sari cina
(Catharanthus roseus G. Don) dan kepuh (Sterculia).
b. Buah polong (Legumen), apabila buah
sudah masak, maka buah akan pecah menurut
kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus sepanjang
sekat-sekat semuanya.
Buah yang
demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, Caesalpiniaceae dan Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr).
Buah polong yang sifatnya menyimpang
dari kedua tipe diatas, yaitu:
a) Buah masak di dalam tanah dan apabila
sudah masak,
buah tidak pecah, misalnya kacang
tanah (Arachis hypogaea L).
b) Buah yang mempunyai kulit berdaging, apabila
buah masak,
buah tidak akan
pecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica L).
c) Buah yang mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga
lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, apabila
buah sudah masak, buah tidak pecah, misalnya pada buah pohon gayam (Inocarpus edulis Forst).
c. Buah lobak atau polong semu (Siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu
ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya yang dispisahkan oleh
sekat semu. Buah dengan susunan seperti ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae atau sawi-sawian (Brassicaceae).
d. Buah kotak sejati (Capsula). Buah ini terbentuk dari dua daun buah atau lebih, dan
mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini apabila sudah masak juga akan membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar.
Cara buah ini pecah atau membuka bermacam-macam, dan cara-cara
tersebut yaitu:
a)
Dengan
katup atau kelep (Valva). Daun buah pecah dari ujung buah, tetapi pangkal tetap
berlekatan. Pecahnya buah ini dapat membelah ruangan (loculicidus) misalnya pada durian (Durio zibethinus Murr)
dan membelah sekat-sekat misalnya pada buah kesumba (Bixa orellana).
b)
Dengan
retak-retak atau celah-celah (Rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung badan pangkal buah saling berlekatan. Misalnya pada buah anggrek (Orichidaceae).
c)
Dengan
gigi-gigi (Dens), apabila buah pecah hanya sepanjang ujung katup-katup saja,
misalnya buah anyelir (Diantus caryophyllus).
d)
Dengan liang (Porus), buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya.
Misalnya buah tanaman apyun/opium (Papaver somniferum L).
e)
Dengan tutup (Operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup,
yang membuka apabila buah sudah masak. Misalnya buah krokot (Portulaca
oleracea L).
B.
Buah Sejati Tunggal yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya
tidak mudah pecah apabila sudah masak,
walaupun ada pula yang apabila sudah masak
tetap akan pecah misalnya buah pala (Myristica
fragrans Houtt).
Buah sejati tunggal yang berdaging dapat dibedakan sebagai berikut
:
1.
Buah Buni (Bacca)
Yang dimaksud buah buni (bacca) adalah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan.
Yaitu lapisan luar yang tipis, agak menjangat
atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, berair dan
seringkali bisa di makan. Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak
itu.
Buah buni yang
berdinding tebal dan dapat dimakan contohnya adalah buah pepaya (Caarica
papaya L) buah belimbing (Averrhoa carambola L) sawo manila (Archaras
zapota L) dan
lain-lain.
Contoh kulit
buah yang tidak begitu tebal dan
seringkali
memiliki sifat yang agak kaku sperti kulit, tidak lunak dan tidak
berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya contoh: Buah duku (Lansium
domestisum Corr), buah rambutan (Nephelium lappaceum L). Dari buah ini
yang di makan bukanlah
kulit buah bagian dalam,
melainkan salut bijinya (arillus).
2.
Buah Mentimun (Pepo)
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun
dengan dinding luar yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di
tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji
di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita) dan waluh atau labu (Cucurbita moschata
Duch).
3.
Buah Jeruk (Hesperidium)
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah
buni dengan tiga lapisan dinding buah yaitu :
1) Lapisan luar
yang kaku menjanggat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri. Lapisan ini
disebut sebagai flavedo.
2) Lapisan tengah
yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya
berwarna putih, dinamakan albedo.
3) Dan kemudian
lapisan dalam yang bersekat-sekat
4.
Buah Batu (Drupa)
Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah.
Eksokarp (dinding luar) umumnya tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp (dinding
tengah) yang berdaging atau berserabut; dan endokarp (dinding dalam) yang liat,
tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu.
Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan mesokarp
(dinding tengah) berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya
berserabut.
5.
Buah Delima
Buah delima mempunyai dinding luar (kulit buah) yang liat, keras atau kaku, hampir
seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang
dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan. Contohnya
adalah delima (Punica).
6.
Buah Apel (Pomum)
Buah apel (pomum) mempunyai kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit
tengah yang
tebal, lunak, berair dan biasanya bisa dimakan.
Buah
ini mempunyai beberapa ruangan, setiap ruangan mengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada
pohon apel (Pyrus malus L), pohon per
(Pyrus communis L).
2.7.2 Buah sejati ganda
Menurut sifat masing-masing buah yang
berkumpul tadi, buah sejati dapat dibedakan dalam :
1. Buah kurung
ganda, contohnya pada buah bunga mawar (Rosa hybrida Hort).
Dalam badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat
banyak buah-buah kurung.
2. Buah batu ganda,contohnya buah murbei (Morus).
3. Buah bumbung
ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, misalnya pada pohon cempaka (Michelia champaka L)
4. Buah buni ganda, contohnya buah sirsak (Annona).
2.7.3 Buah sejati
majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan
banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan
menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
1.
Buah padi majemuk, contohnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebenarnya berisi
deretan buah-buah jagung, bukan biji
jagung.
2.
Buah kurung majemuk, terdapat
misalnya pada bunga matahari (Helianthus
annuus L). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas
bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah.
3.
Buah buni majemuk, apabila bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nanas (Ananas comosus
Merr).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Beraneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Buah sejati
|
Buah Semu
|
|
Buah Menurut Pandangan Botani
|
Bukan perkembangan dari bakal buah
tetapi dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: apel,cempedak, tin (ara), jambu monyet |
|
Buah Menurut Pandangan Pangan
|
Bukan perkembangan dari bakal buah
dan dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: buah nangka muda, bongkol bunga matahari |
Penggolongan
buah
1.
Buah semu atau buah tertutup, terbagi dalam tiga
golongan yaitu:
1) Buah semu
tunggal.
2) Buah semu
ganda.
3) Buah semu
majemuk.
2.
Buah sejati atau buah terbuka, terbagi dalam tiga
golongan yaitu:
1) Buah
sejati tunggal,terbagi dalam dua golongan yaitu:
a.
Buah sejati tunggal yang kering, terbagi menjadi dua
golongan, yaitu:
a)
Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung
satu biji.
b)
Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak
(lebih dari satu) biji.
b.
Buah sejati tunggal yang berdaging, terbagi menjadi
enam golongan, yaitu:
a)
Buah Buni (Bacca).
b)
Buah Mentimun (Pepo).
c)
Buah Jeruk (Hesperidium).
d)
Buah Batu (Drupa).
e)
Buah Delima.
f)
Buah Apel (Pomum).
2) Buah
sejati ganda, berdasarkan sifat-sifatnya buah sejati ganda terbagi dalam empat
golongan yaitu:
a)
Buah kurung ganda.
b)
Buah batu ganda.
c)
Buah bumbung ganda.
d)
Buah buni ganda.
3) Buah
sejati majemuk, terbagi ke dalam empat golongan yaitu:
a)
Buah padi majemuk.
b)
Buah kurung majemuk.
c)
Buah buni majemuk.
d)
Buah batu majemuk.
DAFTAR PUSTAKA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpvlczYKCnPopoSrm14W30ymOMAmhlMQxHRhqFklerk-nKHR_t7GVcfrEa7WBDF9WlApna7NoE9TXyBLDqucd1QX2A53aYTYIX5yj7oE9vw4wO8LVNv3MuEUS1GACXFdknFjZLPlYG3t8/s320/mango4b.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Buah
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar